Advertisements

Rio Haryanto, Doni Tata Jilid II

Assalamualaikum dan selamat makan bagi yang menjalankan.
Kabar tentang Rio Haryanto memang sedang hangat-hangatnya, pro kontra pun terjadi tentang bantuan Kemenpora yang mencapai 100 miliyar rupiah. Banyak yang menyayangkan bantuan sebesar itu untuk 1 orang saja, banyak juga yang bergembira dengan adanya orang Indonesia di salah satu kuris balapan jet darat F1.

R2M tidak akan berkomentar jauh tentang itu, disini opini R2M cuma sebatas memberikan pendapat dan perbandingan nya dengan kondisi sebelumnya yang pernah terjadi.

Masih ingat ketika Doni tata yang sangat dipaksakan masuk Kelas 250cc motoGP tahun 2008? Dengan motor Yamaha TZ250 yang seadanya bahkan satu satunya yamaha di kelas 250cc saat itu. Untung saat itu mendapatkan sponsor dari beberapa BUMN terutama Pertamina dan Telkom. Tapi pemaksaan ini yang R2M akan mirip dengan Rio nantinya.doni-tataLanjut tentang Rio haryanto, seperti Yamaha TZ250, tim manor yang merupakan calon tim Rio, bisa dilihat kemampuannya tahun lalu, tanpa poin 1 pun. Walau katanya sudah datang kru baru mantan dari Ferrari, R2M berfikir itu masih sangat kurang untuk mengembangkan mobil mereka. Perlu 2 atau 3 tahun lagi untuk melihat progress dari pengembangan yang baru akan dimulai tahun ini.

Berkaca dari belakang juga, hasil kurang positif mulai tahun 2010 saat masih menggunakan nama Virgin racing, kemudian berubah nama jadi Marrusia Virgin F1, lalu Marussia F1, dan 2015 kemarin bernama Manor Marussia F1 Tim, hanya mampu mendapatkan 2 point selama 6 tahun tersebut yakni pada tahun 2014 saja. Walau sudah mengganti mesin mereka dari Cosworth dengan Ferrari 2 tahun terakhir, namun tak ada proggress yang positif sama sekali

Will Stevens (GBR) Manor Marussia F1 Team. 27.03.2015. Formula 1 World Championship, Rd 2, Malaysian Grand Prix, Sepang, Malaysia, Friday.

Itulah mengapa R2M berpendapat ini adalah Doni tata Kedua, memaksakan pembalap Indonesia masuk ke kancah Internasional namun dengan masuk ke dalam Tim yang kurang bagus bahkan boleh dibilang Tim yang buruk, ini yang perlu dikaji terlebih dahulu oleh kemenpora sebelum mengeluarkan dana yang sia-sia hanya untuk melihat nanti pembalap kita saat di overtake atau saat engine crash.

Advertisements

roda2makassar

Otomotif lovers

7 komentar pada “Rio Haryanto, Doni Tata Jilid II

  • Januari 27, 2016 pada 6:46 am
    Permalink

    Apakah R2M sudah mengikuti perkembangan alias uptodate?
    1. Sisi teknis. Manor tahun 2015 adalah tim kecil bahkan bertanding dgn engine “bekas” ferari thn 2014. Bandingkan dengan tahun 2016 dimana mereka mendapat supply engine mercedes yg akan sama dgn tim utama mercedes dimana Hamilton dan Rosberg bernaung. Mercedes merupakan tim dominan selama bbrp musim terakhir. Ditambah lg kerjasama teknis dgn team williams utk 2016 ini.
    2. Sisi management team, saat ini dgn direkrutnya ex engineer dan bbrp ahli dr team ferrari menambah kekuatan management dan teknis secara keseluruhan. Dukungan management profesional jg dimiliki rio sejak lama. Rio punya manager sendiri, team performance dan pelatih fisik serta pelatih balap.
    3. Tidak bisa disamakan dgn doni tata, tanpa pengalaman di jenjang sebelumnya (GP125), bahkan blm pernah mengenyam rasanya bertanding di kelas sport internasional, hanya jago underbone alias motor bebek lantas yamaha indonesia memaksa masuk ke ajang 250cc atau moto2. Itulah yg terlalu dini. Ditambah lg minimnya support team manager lokal utk mendampingi doni di kancah internasional, minus kemampuan bahasa inggris yg pas-pasan. Bandingkan dgn rio yg berkarir secara berjenjang mulai dr kelas karting di event nasional sampe GP2 (feeder terbaik utk F1) selama 4 tahun. Secara pengalaman sudah sangat kenyang makan asam garam pertandingan one seat race intermasional.
    Jadi…. sebaiknya penulis maupun editor mempelajari terlebih dahulu sebelum memuat auatu berita.

    Balas
    • Januari 27, 2016 pada 6:52 am
      Permalink

      1. dengan mengganti mesin, maka perlu adaptasi lagi disemua sisi teknis, dan ini saya rasa tidak akan instan.

      2. Sama dengan jawaban no.1. dan team managemen rio juga masih perlu adapatasi dengan atomosfir f1 yang lebih ketat.

      3. Perbandingan dengan doni tata, R2M sajikan dalam sisi teknis tim, bukan dari segi skill atau pengalaman.

      Balas
    • Januari 31, 2016 pada 1:21 am
      Permalink

      Doni Tata Pernah Beberapa Kali main di gp125 meski cm wildcard. Apapun itu Uang yg disetor rio terlalu besar $15juta, sedang driver2 lain dengan modal $5-9juta sudah bisa bergabung di mobil single seater F1 ini. Tak salah jika salah satu pengamat F1 mengatakan Rio merusak F1 dengan menyetor uang sebanyak itu

      Balas
  • Januari 27, 2016 pada 2:58 pm
    Permalink

    doni tata itu karbitan.. demi menolong jualan yamaha doang makanya dipaksa balapan di gp dengan motor seadanya..
    rio beda dia menapaki karirnya bener2 dari bawah ..dan prestasi yg bagus.. doni tata mah boro2 podium .. seringnya dioverlap malahan

    Balas
  • Januari 28, 2016 pada 4:45 pm
    Permalink

    saya rasa rio haryanto masih ada harapan.. karena skil dia sudah terasah.. lain dengan doni tata yg pada saat itu jago balap motor bebek tp di paksakan ke kejuaraan motor sport 250cc 2tak (moto2)

    Balas
  • Februari 24, 2016 pada 4:54 am
    Permalink

    Memang banyak kekurangan dan butuh waktu lama untuk pngembangan….tapi tetap optimis dehhh, jarang sekali ada talent seperti ini…..

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: