Honda New CBR250RR Kembali Kalah Dari Ninja, Strategi Serangan Harus Diubah
Peta penjualan motor untuk bulan 3 memang tidak mengalami banyak perubahan, seperti bulan-bulan sebelumnya, Honda masih menguasai dengan pangsa pasar sebesar 75,65% dan pastinya dikuasai oleh segmen metik atau skutik.
Namun sebenarnya honda masih belum bisa bernafas lega disegemen lain, dan segmen itu adalah kelas 250 cc double selinder dengan lawan tangguh yaitu Kawasaki Ninja 250 R serta sang raja ekspor Yamaha Yzf R25.
Beberapa pertanyaan dan pernyataan pun muncul dikepala R2M, kenapa CBR250RR yang begitu mendominasi ARRC ini sampai harus kalah dari Ninja 250? lantas kenapa bulan Januari 2017 cukup mampu menyerap pasar jauh melebihi Ninja namun makin kesini makin turun? dan akhirnya pernyataanpun muncul di otak.
Yang paling mendominasi penyebab ini menurut R2M adalah faktor edukasi dan promosi kepada masyarakat, memang promosi sudah berjalan, baik di media cetak dan elektronik, namun belum bisa secara penuh menyentuh ke pelosok yang justru bagi R2M adalah pasar besar bagi kubikasi 250 ini.
Didalam dan sudut kota Makassar memang sudah banyak iklan dan poster bertebaran, namun itu belum cukup, siluet CBR tersebut kurang memberikan info yang tepat, hanya menunjukkan gambar yang kurang makna bagi yang melihat.lebih parah lagi bagian pedalaman atau diluar kota Makassar, promo tentang Honda CBR250RR ini sangat minim sekali.
Nah, yang selanjutnya adalah strategi Honda yang mengeksklusifkan produk ini. Seperti diketahui bahwa Dealer yang bisa menjual motor ini hanyalah dealer berlabel Wing yang kalau di Sulawesi Selatan sendiri hanya terdapat 2 dealer, yaitu Astra Motor Alauddin dan Tunas Dwipa Matra Palopo. Bandingkan dengan Kawasaki Ninja 250, bahkan dealer Campur-campur pun bisa menjual produk ini, dealer kecil dengan segmen pasar metik atau bebekpun bisa memajang unit ini untuk jual kepada masyarakat.
Kedua hal ini sebenarnya juga saling terkait, Dengan limitasi dealer penjual, otomatis motor ini pun kurang diperkenalkan kepada masyarakat luas. Jadi kira-kira solusinya gimana? yang perubahan strategi marketing misalnya, biarlah dealer kecil menjual motor ini dengan tetap merujuk ke delaer Wing sebagai tempat layanan servis, atau minimal dealer kecil dipelosok bisa memajang unit untuk dipertontonkan secara langsung kepada para calon konsumen metik atau bebek, toh nantinya mereka akan naik kelas dengan meminang motor ini.
baca juga
- Francesco Bagnaia menyebabkan bentrokan “seharusnya lebih berhati-hati”
- Steward MotoGP, Tabrakan Marquez-Bagnaia Adalah Insiden Balap
- Gresini Simpulkan Akhir Pekan Pertama Marc Marquez
- Ducati Buka Pintu Tim Pabrikan untuk Marc Marquez 2025
- Herve Poncharal “Pedro Acosta Adalah Aset nomor Satu”
- Quartararo Akui Balapan Lusail “Sangat Sulit” untuk Yamaha
- Pembalap Muda Indonesia Kiandra Ramadhipa Juara Race 2 Asia Talent Cup 2024 di Qatar
- “Puig”, Paket Motor Honda Belum Siap Untuk Mir dan Marini
- Honda Stylo 160 Jadi Primadona di IIMS 2024
- Honda Stylo 160 Resmi Mengaspal di Makassar, Berikut Harganya
- Motor Listrik Jadi Materi Uji Baru Festival Vokasi AHM
- Hasil Tes Resmi MotoGP Qatar 2024 Hari Terakhir
- Tampil di IIMS 2024, New Honda Stylo 160 Siap Pikat Pengunjung
- Prediksi Marc Marquez “Pedro Acosta Bakal Menakutkan Bagi Rival”
- Alasan Stoner Berhenti Balap di Honda, “Mereka Hanya dengar Marc”