Harga Premium sebenarnya sudah wajar di kisaran Rp 7000
Selamat hari jumat mobarokah buat para pembaca sekalian.
Beberapa minggu terakhir ini, gonjang ganjing tanjung kimpul tentang BBM bersubsidi kembali menguat dan meresahkan masyarakat. SPBU diserang bak penjahat yang akan kabur dan Pertamina dengan seenaknya membatasi stok tiap SPBU. Namun, akhirnya kembali mengalah dan menyalurkan sesuai kuota tiap SPBU. Kenapa bisa demikian??
Kuota BBM Bersubsidi tahun inilah akibatnya. Sudah mulai menipis dan diperkirakan akan habis beberapa minggu lagi. Akhirnya opsi kenaikan harga pun mulai muncul tapi akhirnya jadi abu tak terdengar lagi.
Nah,merujuk ke sebuah artikel di otomotif, sebagai pemikir orang awam, saya mematok harga Premium di kisaran 7ribuan. Ini adalah harga tanpa subsidi lagi. berikut analisa sederhananya.
- BBM menurut standar WWFC (World Wide Fuels Charter) itu terbagi 4 kategori, mulai 1,2,3 dan 4, di urut dari yang rendah ke yang tertinggi kualitasnya, nah, BBM Indonesia yang masuk kategori adalah Pertamax, pertamax plus dan perta dex itupun hanya masuk kategori 2. Dan maaf, Premium tak masuk kategori 1.
- Di Amerika Serikat, harga Bensin dipatok US$ 3,9 per USG atau 98 sen per liter atau setara dengan Rp 10.750 per liter. Namun pada level harga ini, BBM-nya berkualitas kategori 4. Yakni untuk menggerakkan kendaraan berstandar Euro 5.
Pertamax dengan kategori 2 malah lebih mahal kan??? kualitas juga jauh lebih rendah. - Penetapan harga BBM ‘Bersubsidi’ oleh pemerintah dan Pertamina menggunakan acuan MOPS (Mid Oil Plats Singapore). Yaitu harga rata-rata menurut MOPS ditambah dengan profit margin bagi Pertamina. Per Juni 2014 misalnya saat harga crude oil dunia pada level US$ 108/BBL, harga bensin menurut MOPS adalah Rp 8.754 per liter, yaitu bensin dengan kualitas RON 92. Dengan kadar Benzene maksimal 2,5%, kadar Aromatic maksimal 40%, kadar Olefin maksimal 20% dan kadar belerang maksimal 500 ppm atau ringkasnya bensin ini berkualitas seperti Pertamax.
(intinya disini, Pemerintah men set harga premium berdasarkan kualitas pertamax). - Kualitas Premium itu adalah ron 88 (RON 88, kadar Benzene 5%, kadar Aromatic 90%, kadar Olefin 35%). kualitas inilah yang masuk kategori 1pun tidak bisa.
Nah, dari semua data2 di atas, dengan penuh keyakinan saya tegaskan bahwa harga normal premium non subsidi itu hanya sekitar 7ribuan, plus transportasi paling nambah 3rtus rupiah aja lah,,hehehehe,,,, sa karepku tohh…. 😀
Silahkan di komentarin… 😀
Pokoknya tetap Pertamina
monopoli…perlu lawan nih
mau naik apa tidak kita tetep butuh
http://orongorong.com/2014/09/05/nich-alasan-dani-pedrosa-masih-di-pertahankan-hrc/
sing penting ono barange
makanya saya juga sebel aja klo pemerintah membandingkan harga bensin kita dengan yg di luar negeri… sbeneranya monggo saja kalo harga sama dengan luar negeri yang harganya bisa diatas 12rb/liter tapi yo seperti yg sudah diuraian di atas, asal katergori-nya masuk kategori 4.. bukan cuman kategori 2.