Yamaha Sunday Race 2017 – Sentul, Diramaikan 202 Starter, R25 Community B Peserta Terbanyak
Seri pertama gelaran Yamaha Sunday Race 2017 (YSR 2017) di Sirkuit Sentul Bogor (22-23 April) yang memiliki panjang lintasan3,9 km sukses diramaikan total 202 starter. Tentu saja, sesuai tradisi maka kelas komunitas yang paling banyak pesertanya. Dalam hal ini kategori R25 Community B yang mengaplikasi pacuan YZF-R25. Terbukti nyata di YSR 2017 Sentul hadir 103 starter dari R25 Community B.
“Yamaha Sunday Race memang sebagai apresiasi kita pada rekan-rekan komunitas. Walaupun memang segi biaya yang dikeluarkan relatif besar namun kita mengakomodir keinginan teman-teman komunitas untuk menikmati balapan di Sentul. Terbukti memang kelas R25 Comm B paling banyak diikuti, “ujar M Abidin, General Manager After Sales & Public Relations PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Adapun komunitas yang bertarung di R25 Community B diantaranya dari YROI (Yamaha R25 Owners Indonesia), YARRCI (Yamaha R25 Rider Club Indonesia) dan ROCK (R25 Owner Community Kaskus). Mereka datang berbagai penjuru wilayah Indonesia, termasuk dari luar Pulau Jawa. Sehubungan peraturan dari pembalap yang dapat tergabung di R25 Comm B memang dipertegas dalam Buku Peraturan Perlengkapan Lomba.
Bahwa yang berhak ikut adalah mereka yang tidak pernah mengikuti balapan di tingkat regional ataupun nasional. Jadi memang betul-betul new-comer atau petarung baru. Alhasil, dengan animo peserta hingga ratusan tersebut, maka R25 Community B dilepas dalam 3 grup sesuai catatan waktu. Masing-masing sekitar 34-35 starter. Kondisi demikian memang sengaja dibuat untuk menyajikan pertarungan yang kompetitif, bertarung pada level yang sama.
Tentu saja, selain komunitas, maka kelas-kelas Rider Profesional diikuti para racer nasional. YSR 2017 menjadi media riset mereka sebelum bertarung di Kejurnas IRS 2017. “Saya fokus ujicoba di porting. Ini kita ujicoba desain terbaru. Kemarin saat di dynotest sudah 46,9 HP (Horse Power), “terang Gendut GDT Racing, mekanik tim Yamaha Yamalube NHK IRC Nissin DID NGK Bahtera Racing yang sedang serius meriset rasio untuk YZF-R25.
Tim ini juga membawa petarung anyar di balap Sport 150 (Rider Profesional), Dicky Ersa. “Ini saya pertama balapan Sport 150. Tahun lalu tidak ikut. Saat ini fokus di Yamaha Sunday Race saja. Sekalian menambah jam terbang balapan di Sentul, “tutur Dicky Ersa yang beberapa waktu lalu merebut podium runner-up MP1 (150) di Kejurnas Motorprix 2017 Purwokerto bersama rekan se-timnya Willy Hammer yang merenggut jawara.
Bagaimanapun juga, Yamaha Sunday Race menjadi daya tarik tersendiri bagi yang ingin mencobanya. Selalu ada petarung baru. Termasuk Haji Sandy Agung yang juga mantan pelaga balap di era tahun 2000-an. “Ini saya ikut meramaikan mas. Masuknya di kelas R25 Comm Pro. Jadi bareng dengan mantan-mantan pembalap, “tukas Sandy Agung yang berasal dari Bandung.
Pada bagian, sesi kualifikasi pada Sabtu Sore terhenti karena hujan deras. Cukup menyelesaikan babak qualifying time trial untuk kategori R15 Com A, R15 Comm B dan R 15 Rider Professional saja. Setelah menunggu hujan sekitar 30 menit tidak kunjung henti, pada akhirnya untuk penentuan grid pada raceday Minggu menggunakan hasil latihan bebas atau Free Practice (FP). www.yamaharacingindonesia.co.id
- Gresini Mengeluh: Banyak Sponsor, tapi Tidak Ada yang Besar
- Isu Muncur dari MotoGP, KTM “tidak mau lepas gas”
- Bos Ducati MotoGP ungkap masalah sebenarnya untuk 2025
- Para Juara Honda Kumpul Bareng Konten Kreator
- Yamaha Aerox Alpha Turbo Siap Dominasi Sport Scooter Indonesia
- Uni Eropa Selidiki akuisisi MotoGP oleh Liberty Media
- Teknisi AHASS Jadi Juara Umum Kompetisi Level Asia Oceania 2024
- QJMotor SRK 1000RR 161BHP, Memiliki Aura MV Agusta
- Pengamat : Marc Marquez ingin menguasai garasi Ducati
- Bos KTM Tanggapi rumor Lewis Hamilton akan membeli tim MotoGP
- Herjun Atna Firdaus Kunci Juara ARRC 2024
- Isu Bangkrut, Kenapa KTM Tetap Bertahan di MotoGP 2025
- New Honda PCX160 2025 Meluncur, Berikut Harganya
- Masalah keuangan KTM semakin parah
- KTM Berupaya Mencegah Kebangkrutan dengan Restrukturisasi