Inilah Triumph Daytona 675, Sang Suksesor CBR600RR di Moto2
Siang mas bro sekalian. Berita hangat nih sob dari dunia MotoGP, sebuah kabar mengejutkan datang dari kelas Moto2. Mungkin sudah pada tahu bahwa selama ini moto2 disuplay mesinnya oleh Honda yaitu memakai mesin CBR600RR namun akibat produksi motor ini discontinue 2016 kemarin akhirnya Dorna selaku promotor akhirnya memutuskan untuk memakai mesin Triumph Daytona 676 sebagai mesin resmi moto2 mulai 2019 mendatang.
Bagi masyarakat Asia khususnya Indonesia, memang brand Triumph tidak setenar Brand Jepang sendiri seperti Honda, Yamaha, Suzuki atau Kawasaki, namun bagi masyarakat Eropa dan Amerika, brand ini sudah sangat familiar dan dikawasan tersebut memang motor ini adalah Saingan utama CBR600RR dipasaran.
Kita bahas sedikit tentang Triumph Daytona 675 ini, diproduksi sejak 2006, Triumph Daytona 675 adalah motor sport tiga silinder,dan merupakan varian terkecil yang dibuat oleh Triumph Motorcycles, menggantikan empat silinder Daytona 650 sebelumnya. Motor ini terbukti sangat ringan, lincah dan kuat, dan itu sangat berhasil melawan sport 600cc lainnya dari Jepang.
Ada beberapa revisi dari motor ini sejak diproduksi hingga sampai sekarang, mulai dari tahun 2009 dengan merevisi 50 perbaikan teknis, perubahan pada fairing depan dan pada ECU yang menghasilkan peningkatan kekuatan 3 hp (2,2 kW) dari versi sebelumnya. Selain itu, ECU model 2009 ini sudah kompatible dengan OEM plug and play Quickshifter yang khusus dibuat Triumph untuk motor ini.
Model tahun 2010 hampir tidak berubah dari tahun 2009 Daytona 675 selain dari instrument cluster yang didesain ulang. Instrumen baru ini memiliki penampilan yang lebih modern, tetapi tidak menawarkan fungsionalitas baru dibandingkan dengan desain yang lebih tua. Triumph juga menawarkan Spesial Edition (SE) pada varian 2010 ini dengan cat warna Pearl White pada sekujur tubuh, sassis berwarna biru, tuas yang adjustable dan panel serat karbon. Edisi Tahun 2011 Daytona 675 dilaburi warna Pearl White dan sassis warna biru sama seperti edisi 2010, tetapi ada perubahan dibeberapa sisi, antara lain serat karbon untuk panel kokpit, pelindung panas knalpot, cap knalpot, dan hugger belakang serta tuas aftermarket Triumph adjustable. Awal tahun 2011 Daytona 675R juga dprkenalkan, namun masih sama dengan model tahun 2011 standar, 675R tidak memiliki perubahan pada sektor mesin, yang berubah adalah rem standar depan yang diganti Brembo, suspensi diganti Ohlins, dan sudah mengaplikasikan quickshifter sebagai perangkat wajib.
2013 motor ini didesain lebih kompak dan sedikit lebih bertenaga. Desain lebih kecil, sassis yang ringan dan kuat. Menerapkan airbox besar, swingarm baru, slipper clutch dan Velg yang lebih ringan. Perubahan lain termasuk pengukur bahan bakar dan aplikasi rem brembo pada roda belakang, dan inilah model yang beredar sampai tahun ini.
Berikut perbandingan Spesifikasi mesinnya dibanding CBR600RR
Make Model. | Triumph Daytona 675R | Honda CBR 600RR |
Year | 2015 – 16 | 2016 |
Engine | Four stroke, in-line 3-cylinder, DOHC, 4 valve per cylinder. | Four stroke, transverse four cylinder, DOHC, 4 valve per cylinder. |
Capacity | 675 cc / 41.2 cu in | 599 cc / 36.5 cu-in cc / 36.5 cu-in |
Bore x Stroke | 76 x 49.6 mm | 67 x 42.5 mm |
Cooling System | Liquid-cooled | Liquid cooled |
Compression Ratio | 13.1:1 | 12.2:1 |
Lubrication | Wet sump | Wet sump |
Induction | Multipoint sequential electronic fuel injection with forced air induction and SAI | Dual Stage Fuel Injection (DSFI) with 40mm throttle bodies, Denso 12-hole injectors |
Ignition | Digital – inductive type | Computer-controlled digital transistorized with electronic advance and independent four-cylinder 3D-mapped computer control. |
Starting | Electric | Electric |
Max Power | 95.4 kW / 128 hp @ 12500rpm | 118 hp / 88.1 kW @ 13500 rpm |
Max Torque | 74 Nm / 7.5 kgf-m / 55 ft.lbs @ 11900rpm | 66 Nm / 48.6 lb-ft @ 11250 rpm |
Clutch | Wet, multi-plate, slipper. | Cable-operated multiplate wet clutch. |
Transmission | 6 Speed | Close-ratio 6 Speed |
Final Drive | O-ring chain | #525 O-ring chain |
Frame | Aluminium beam twin spar. Rear – 2 piece high pressure die cast swingarm braced, twin-sided, aluminium alloy with adjustable pivot position | Aluminium, twin spar |
Front Suspension | Öhlins 43mm upside down NIX30 forks with adjustable preload, rebound and compression damping | 41mm inverted Big Piston Fork with spring preload, rebound and compression damping adjustability |
Front Wheel Travel | 120 mm / 4.7 in | 120 mm / 4.3 in |
Rear Suspension | Öhlins TTX36 twin tube monoshock with piggy back reservoir, adjustable preload, rebound and compression damping | Unit Pro-Link HMAS single shock with spring preload, rebound and compression damping adjustability |
Rear Wheel Travel | 133 mm / 5.2 in | 129.5 mm / 5.1 ib |
Front Brakes | 2 x 308 mm Discs, 4 piston calipers, Brembo, switchable ABS | 2x 310mm discs 4 piston calipers |
Rear Brakes | Single 220 mm disc, 1 piston caliper, Brembo, swotchable ABS | Single 220mm disc 1 piston caliper |
Front Tyre | 120/70 ZR 17 | 120/70 ZR17 |
Rear Tyre | 180/55 ZR 17 | 180/55 ZR17 |
Rake | 23.0º | 23.5° |
Trail | 87.9 mm / 3.5 in | 97.7mm / 3.9 in |
Wheelbase | 1375 mm / 54.1 in | 1369 mm / 53.9 in |
Seat Height | 830 mm / 32.7 in | 820 mm / 32.3 in |
Dry Weight | 167 kg / 368lbs | 156.5 kg / 345 lbs |
Wet Weight | 184 kg / 406 lbs | 186 kg / 410 lbs |
Fuel Capacity | 17.5 Litres / 4.6 US gal / 3.8 Imp gal |
Semoga moto2 tahun kedepan lebih kompetitif dan Pebalap Indonesia kembali bisa masuk meramaikan balapan akbar ini.
Sumber :wikipedia, Google.