Evolusi footstep Belakang Sepeda Motor Dari zaman ke Zaman
Siang pembaca sekalian.
Setiap masa pasti ada perbedaan, begitupun dengan sepeda motor sobat sekalian, setiap saat pasti akan ada perubahan yang menuntut produsen untuk terus berinovasi mengikuti keinginan pasar dan pastinya itu harus bertahap, tidak mesti radikal yang bahkan bisa membuat konsumen malah merasa aneh.
Coba fikir aja, awal tahun 2000an saat yang lain masih speedo analog tahu-tahu Suzuki FXR datang menggebrak pasar dengan Speedo Digital kayak sekarang, namun malah mendapat pandangan negatif dimasyarakat, namun bisa dilihat sekarang, semua produsen malah menerapkannya dan jadi standar umum namun sudah tak dianggap aneh lagi.
Nah, kali ini R2M akan cerita sedikit tentang evolusi dari Footstep belakang atau footstep bocengan atau pijakan kaki boncengan atau apalah-apalah 😀 😀 yang selama ini selalu menderita jadi yang kedua akibat ditikung footstep depan atau bahkan jadi superhero dikala jok belakang terisi oleh mahluk bernama doi. 😀 😀
Yang pertama atau model yang paling kuno seingat R2M ini yang terlanjur lahir dijaman modern adalah Footstep belakang yang nyantol di swing arm, model seperti ini bisa didapkan dimotor-motor tahun 80an sampai 90an semisal RX Special dan kakak kakaknya, Honda C70, Honda Win 100, Honda CB 100 dan sodara-sodaranya serta Suzuki bravo dan senior-seniornya.
Pijakan kaki model ini memang simpel dan pastinya ongkos produksi jadi murah namun minusnya, seiring naik turunnya swing arm, kaki harus naik turun juga mengikuti irama shockbreker tua bocor yang kadang berdecit-decit ria menemani perjalanan.
Kemudian dipertengahan tahun 90an sudah mulailah ada perubahan tingkat kenyamanan footstep belakang, yang tadinya nyantol di swing arm, kini lebih modern dengan tambahan plat yang terpasang di bos swing arm, otomatis kaki menjadi nyaman tidak lagi naik turun mengikuti shock tua bocor tadi yang kadang dianggap tikus nyasar.
Model seperti ini sudah bisa dilihat digenerasi honda Astrea Star, Astrea Grand, honda supra dan semua adik-adiknya yang lahir setelah itu, sedang Yamaha dan Suzuki sudah menerapkan di motor Force 1 dan tornado serta keturunan-keturunannya.
Tak sampai disitu, model ini ternyata masih dianggap kurang memanjakan bagi doi-doi kalian, akhirnya model pada motor sport pun dicangkokkan pada motor bebek atau yang lainnya, yaitu pindah ke bagian atas rangka belakang menggantung hati para doi-doi.
model ini dianggap sporty abis sehingga pernah jadi trend ketika model kedua tadi masih belum tergantikan, F1ZR, Supra 100 di belikan footstep gantung demi mengejar sporty yang tak ada habis-habisnya.
Namun kini model gantunglah yang sepertinya akan bertahan lama, R2M ngak tahu lagi footstep belakang ini akan dicantolkan dimana, apakah di garis depan perbatasan Indonesia Malaysia atau dihati doi-doi yang tak sadar hati mereka pernah digantung. 😀 😀
Baca juga
- Terungkap Alasan Dani Pedrosa Pensiun Cepat di MotoGP
- Trackhouse Racing MotoGP Pertahankan Raul Fernandez 2025
- Pecco Bagnaia Tertarik Ikuti Suzuka 8 Hours Tahun Depan
- Hasil Honda Dream Cup 2024, Banyak Pebalap Muda Bermunculan
- Palopo Jadi Kota Pembuka Honda Dream Cup 2024
- AHM Perkenalkan Honda CRF1100L Africa Twin 2024, Harga Segini
- Ducati: Marc Marquez Dipilih Karena Sikapnya
- Marc Marquez: Saya tidak merasa bersalah Pramac Tinggalkan Ducati
- Pesta Balap HDC 2024 Siap Digelar, Berikut Jadwalnya
- Kalibrasi Kualitas Edukasi, AHM Gelar Kompetisi Instruktur Safety Riding
- Joan Mir Belum Menyerah Setelah Mimpi Buruk di MotoGP Jerman
- Marc Marquez: Rasanya Saya Menang, Mustahil untuk Diulang
- Update Hasil balapan MotoGP Jerman Setelah Beberapa Rider Terkena Pinalti
- Inilah 3 Calon Pembalap Tim Pramac Yamaha 2025
- HRC Resmi Konfirmasi Aleix Espargaro sebagai Test Rider Mereka